Catatan Kepala: Seseorang cenderung mengikuti dan menyesuaikan budaya atau kebiasaan yang berada di sekitarnya. Apakah Anda setuju?
Sahabat, bagaimana kabar Anda? Semoga selalu diberikan kesehatan dan dalam kondisi yang Cerdas dan Mulia. Sahabat, kali ini saya akan memaparkan 2 buah cerita. Ya, hanya dua buah cerita yang berbeda kepada Anda. Cerita ini saya dapatkan dari catatan kuliah-kuliah saya. Bagaimana ceritanya? Yuk, baca selengkapnya.
Cerita Pertama
Cerita pertama berkisah tentang Anda, seorang yang sangat penolong dan mulia. Suatu saat, ketika sedang berjalan kaki pulang menuju rumah, Anda melihat ada seorang yang lewat di depan Anda dan kemudian tiba-tiba terjatuh. Saat itu di jalan tersebut hanya ada Anda sendiri. Apa yang kemudian Anda lakukan? Menolongnya. Jawaban ini kemudian terbukti rata-rata dari pengalaman banyak orang bahwa jika mereka sedang dalam kondisi jauh dari keramaian dan melihat orang yang dalam kesulitan, maka mereka segera mencoba untuk menolongnya.
Cerita Kedua
Cerita kedua masih berkisah tentang Anda, seorang yang sangat penolong dan mulia. Suatu saat Anda sedang menonton bioskop dan pada waktu itu film belum mulai (lampu masih terang). Sementara Anda sedang berada di deret yang kedua dari depan. Pada saat itu tiba-tiba ada seorang yang berjalan dan tersungkur jatuh sehingga makanannya pun tumpah ruah. Herannya, satu deret bangku di depan Anda sama sekali tidak ada yang menolongnya! Tahukah Anda, ternyata setelah diteliti, Anda yang tadinya ingin menolong pun malah tidak jadi memberikan pertolongan karena Anda merasa 'ada sesuatu yang salah' jika menolong orang tersebut.
Sahabat, banyak sekali pelajaran penting yang bisa kita ambil dari dua kisah di atas. Tetapi ada sebuah hal penting yang saya ingin tekankan, bahwa semua tindakan akan diawali dari bagaimana kita berpikir dan membuat persepsi akan sesuatu. Pikiran adalah sebab, tindakan/situasi yang ada setelahnya adalah akibat dari apa yang kita pikirkan. Nah, jika Anda bisa mengendalikan pikiran yang ada di dalam diri Anda dan hanya mengizinkan pikiran untuk memikirkan apa yang boleh Anda pikirkan, maka tindakan-tindakan Anda setelah itu tentu akan mempengaruhi bagaimana cara Anda bertindak dan meraih kesuksesan itu sendiri.
Semoga bermanfaat, salam CerdasMulia! :)
Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia, Direktur Penerbit Granada, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara, motivator, dan konsultan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @ArryRahmawan
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya