Banyak artikel dan tulisan Kak Arry (termasuk di buku 5 Kunci Siswa Hebat) yang menyatakan bahwa sekarang ini seseorang bukan lagi diukur dari apa yang dia ketahui (knowlegde), tetapi keterampilan dia dalam menggunakan pengetahuannya untuk bisa memberikan solusi dan kontribusi. Saya banyak sekali mendapatkan pelajaran dari sahabat saya, Rinus dan M. Iqbal tentang pentingnya mengikuti sebuah kompetisi untuk belajar (sekali lagi, belajar) mengaplikasikan hal-hal apa yang kita ketahui, sehingga tidak hanya 'ngendon' di otak tetapi dapat menjadi sebuah keterampilan.
Menurut saya memang benar, ternyata dengan mengikuti kompetisi kita memang jadi lebih serius dalam belajar, tertantang, dan menjadi lebih berani untuk lebih maju. Bagaimana menurut Anda?
EFiCn 2012: 5 Days Struggle
Salah satu lomba tingkat nasional ketika kuliah di UI adalah saat mengikuti EFiCn 2012 yang diselenggarakan Universitas Pelita Harapan. Ini adalah lomba adu wawasan dan keterampilan seorang Industrial Engineer untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan. Lomba ini berlangsung selama 5 hari sejak tanggal 13 hingga 17 Februari, dengan fase:
Babak eliminasi 1: mengerjakan soal tertulis sebanyak 100 soal selama 100 menit, mencakup seluruh aspek kurikulum teknik industri seperti perancangan kerja, PPIC, Inventory Management, Just in Time, Engineering Drawing, dan banyak lagi. Belum cukup sampai di situ, peserta diadu lagi wawasannya menjawab soal teori dan hitungan dalam bentuk cerdas cermat rebutan dan teka-teki silang. Peserta 20 tim, diambil 10 tim terbaik alhamdulillah tim Kak Arry lolos.
Babak Eliminasi 2: mengerjakan studi kasus yang diberikan salah satu perusahaan Maintenance, Repair, and Overhaul pesawat terbang: GMF Aeroasia milik Garuda Indonesia. Bayangkan, (calon) Industrial Engineer seperti kami diberikan studi kasus MRO yang membayangkannya saja tidak pernah. Peserta diberikan waktu 1,5 jam untuk mencari data internet di laboratorium untuk memecahkan kasus itu, kemudian peserta harus membuat sebuah proposal improvement efficiency dalam 1 jam - tanpa internet - dan juga membuat file presentasi dalam 1 jam - tanpa internet - dengan hanya memiliki akses terhadap data yang dicari selama 1,5 jam di lab itu. Peserta 10 tim, diambil 5 tim terbaik, alhamdulillah tim Kak Arry lolos ke final.
Babak Final: Kunjungan pabrik tinta seharian di PT. Colorpak Indonesia di Tangerang, mengambil data dan sampel kemudian mengajukan proposal peningkatan efisiensi. Bedanya dengan babak eliminasi 2, babak ini benar-benar kunjungan ke pabriknya langsung. Kita mengukur layout pabrik, mengidentifikasi masalah langsung di pabrik, mewawancarai pegawai dan operator, kemudian membuat file presentasi selama 3 jam, tanpa internet dan hanya boleh mengakses data yang dicari, kemudian presentasi pada orang pabriknya menawarkan gagasan. Alhamdulillah Juara 3, walaupun kalah dari UGM, tetapi bisa mengungguli ITB. Lumayan. :)
Jadi, apakah kompetisi itu penting?
Competition Gives You More Experience.
Masih ingat dengan pepatah, 'pendidikan yang tinggi itu belum tentu menjamin kesuksesan?.. Pernyataan itu tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Menurut saya, yang benar adalah pendidikan yang tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang selama ilmunya tidak menjadi sebuah keterampilan untuk memecahan masalah. Ikut kompetisi, dapat mengakselerasi kemampuan kita dalam menerapkan ilmu yang telah kita pelajari ke kondisi nyata, walaupun memang tergantung dari jenis kompetisinya seperti apa.
It's not about beat the others. It's about give a better version of You
Kompetisi itu penting? Ya. Kompetisi penting bukan sebagai ajang untuk mengalahkan orang saja, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita selalu menampilkan versi terbaik dari diri kita sendiri. Mengalahkan orang lain boleh saja, tetapi salah satu rasa paling menyenangkan dalam sebuah perlombaan adalah ketika kita berhasil melewati rekor yang kita ciptakan sendiri.
Competition Gives You Best Networking
Kompetisi penting? Ya. Anda akan bertemu dengan berbagai macam orang-orang yang hebat. Kak Arry sendiri tidak pernah lupa untuk (minimal) meminta nomor kontak dari setiap peserta atau per universitas. Bayangkan, dalam sebuah kompetisi yang hadir adalah wakil-wakil terbaik dan tentunya akan memberikan Anda koneksi dan jaringan terbaik pula.
Dari ketiga poin itulah kemudian akan tercipta pengalaman dari keterampilan menyelesaikan masalah yang ada. Itulah mengapa ikut kompetisi itu sangat penting. Kalau dari Kak Arry pribadi sebenarnya bukan masalah menang kalahnya, tetapi pengalaman dan manfaatnya. Jika memang niat dalam berkompetisi, tentu kita akan mempersiapkan hal terbaik dan tentunya juga (siapa tahu) dapat menjadi pemenangnya.
Bagaimana menurut Anda, berkompetisi itu penting atau tidak?
It's not just about knowledge, but also skill.. :)
Salam CerdasMulia! :)
Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia, Presiden Direktur Penerbit Andalusia Pustaka Cendekia, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara dan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @arry2201
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya