Belakangan ini setiap saya melihat berita, selalu berita paling seru cuma satu: demo kenaikan BBM. Berita yang satu menyatakan demo BBM di tempat A, berita yang lain ada yang mengabarkan terjadinya pembakaran pos polisi di tempat B, ada juga yang melakukan pembajakan SPBU di tempat C. Demokrasi? Yah, bagaimanapun demokrasi menurut saya adalah bebas menyatakan pendapat dengan santun.
Ada sebuah pendapat menarik yang kemudian disampaikan oleh teman saya di Twitter, kenapa pada ga jualan aja sih mahasiswa yang demo? Bikin gerakan jualan masal aja! Sampein pada negara BBM ga naek aja hidup susah, kuliah harus jualan. Gimana kalo BBM naik? Biar polisi yang beli deh tuh dagangan, sebagai bentuk simpati karena gue yakin lu kira polisi pada setuju BBM naik?
Yah, demokrasi sekali lagi. Tetapi menarik. Pendapatnya memang sederhana, tetapi ngena. Pemerintah memang harus dikawal dalam menentukan kebijakan, tetapi tetap saya tidak pernah setuju sampai kapan pun untuk bertindak beringas yang tidak intelektual dari mahasiswa yang demo. Nah, selanjutnya ini yang menarik. Menjawab sebuah pertanyaan sederhana: Kira-kira kalau lagi ada demo BBM, ide bisnis apa yang bisa dilakukan di sana? Mau tau jawabannya, berikut cuplikannya:
Bagi yang membacanya, bisa Anda anggap serius, tetapi bisa juga hanya candaan. Tetapi ide-ide ini ternyata muncul hanya karena sebuah tweet saya di Twitter, "kala musim demo gini, paling asik jualan apa ya?", langsung kemudian banyak sekali mention kreatif yang berseliweran. Berikut adalah contohnya:
"Jualan air minum segar, pasti laku karena pasti pada kehausan."
"Jualan balsem aja kang, pasti nanti pada pegel-pegel tuh, balsem pasti laku."
"Tetep paling enak sih jualan eskrim. Siapa tahu ada yang pengen manis-manis."
"Batu dipaketin di plastik terus dijual sepuluhribuan bro, laku!"
"Ah, idenya itu-itu aja. ada ga yang ngusulin jualan sun block?"
"Woo.. Ga ada yang lebih laku kalo kita jualan telor busuk per butir lima ribuan."
Sebenarnya masih banyak lagi kata-kata menarik lainnya, tetapi yang mau saya tekankan adalah menjadi pengusaha atau berbisnis intinya masalah kreativitas. Menemukan beberapa peluang di antara masalah. Menemukan celah keuntungan di tengah pekatnya kerugian. Yah, walaupun kembali lagi ke pola pikir masing-masing, tetapi ternyata Demo BBM juga bisa dilakukan dengan cara lain, yaitu berwirausaha, hehe.. ^-^
Sebagai mahasiswa, post ini sekaligus bentuk apresiasi saya kepada rekan-rekan mahasiswa yang peduli dengan bangsa ini dengan turun ke jalan, melakukan aksi, dan mengawal pengambilan keputusan pemerintah dengan cara yang santun, cerdas, dan mulia. Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Semoga bermanfaat, salam CerdasMulia. :)
Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia, Direktur Penerbit Granada, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara, motivator, dan konsultan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @ArryRahmawan
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya