Judulnya bombastis banget ye, tapi emang dari dulu sampai
sekarang, saya selalu takut sama yang namanya menunda-nunda pekerjaan. Bahkan
saya menganggapnya sebagai monster penggoda. Kenapa? Karena menunda pekerjaan
itu enak dan bikin keenakan! Ya, saking enaknya menunda pekerjaan,
sampai-sampai saya pernah terjerumus dalam jurang deadline dan menjadi seorang
deadliner (orang yang baru kerja ketika menjelang batas akhir).
Saya tidak tahu si 'menunda-nunda' pekerjaan ini adalah monster
dengan berapa kepala, tangannya berapa, kakinya berapa, tapi yang pasti
susaaaaah banget untuk mengatasinya. Tetapi, tenang saja. Itu dulu.
Alhamdulillah saya sudah menemukan 5 formula yang dapat digunakan untuk
mengatasi betapa enaknya menunda-nunda pekerjaan kita.
Formula ini ditemukan dari berbagai macam bahan dari seluruh
dunia, pengalaman pribadi saya sendiri, dan juga pengalaman banyak orang. Jika
kamu merasa masih keenakan dan 'ditemplokin' monster yang namanya suka
menunda-nunda pekerjaan ini, silakan baca artikel ini selengkapnya dan awas
dengan efek sampingnya! Saya tidak menanggung jika Anda menjadi tidak suka
menunda-nunda pekerjaan lagi.
1. Pecah Pekerjaan Menjadi Kecil-Kecil (Metode
Reduksi)
dan berpikirlah mungkin dari segala
ketidakmungkinan
- Latar Belakang: Mudah saja, saya menemukan formula ini karena merasa malas mengangkut 10 kg batu bata sendirian. Tetapi ternyata lebih mudah jika saya mengangkutnya sebanyak 1 kg dan mendelegasikan 9 kg lain dengan meminta bantuan kepada orang lain
- Kapan waktu yang tepat: Monster menunda-nunda memang paling jago ngibulin orang dengan memperlihatkan suatu pekerjaan 'seolah-olah' sangat besar sekali, sehingga kita merasa bingung memulai darimana dan kita malah tidak melakukan apapun untuk menyelesaikannya! Tenang, kawan. Itu hanya ilusi!
- Bagaimana menggunakan metode ini: Mudah kok, ambil kertas dan pensil, kemudian REDUKSI pekerjaan itu menjadi pekerjaan yang lebih sederhana dan kecil-kecil. Misalkan dari satu pekerjaan besar kita reduksi menjadi 5 pekerjaan sederhana. Kalau kita sedang malas menyelesaikan pekerjaan, setidaknya kita bisa memulai mengerjakan 2 dari 5 pekerjaan itu.
- Dampaknya: Tidak masalah sebesar apapun pekerjaannya, pasti
bisa diselesaikan! Karena kita sudah MEMECAH-MECAH pekerjaan itu menjadi
lebih kecil dan sederhana. Dampaknya akan sangat terasa, ketika kita
'mencicil' pekerjaan sederhana itu satu per satu. Dengan usaha yang lebih
mudah, ternyata kita bisa menyelesaikan pekerjaan kita dengan tepat waktu
tanpa harus terburu-buru! Jadi, jika monster suka menunda pekerjaan ini
mulai menggerayangi Anda dan mengaburkan mata Anda, maka REDUKSI dengan
segera pekerjaan itu menjadi lebih sederhana.
2. Buat Perisai Pelindung! (Metode Proteksi)
dan pantulkan kembali semua yang mengganggu
kinerja
- Latar Belakang: Saya menemukan formula ini ketika sedang sangat termotivasi untuk bekerja, kemudian tidak mempersiapkan tameng pelindung! Ketika monster 'menunda-nunda pekerjaan' ini saya babat dengan metode REDUKSI, ternyata dia datang lagi menggoda! Baru 5 menit kerja, saya sudah kehilangan konsentrasi dan menghabiskan waktu 10 menit. Baru 10 menit bekerja, saya sudah sulit konsentrasi karena mendapat 'serangan balik!'
- Kapan waktu yang tepat: Bayangkan kamu sedang duduk di meja belajar untuk membaca buku atau mengerjakan sesuatu. Kemudian bunyi BlackBerry kamu, ada BBM! Kamu balas. Kemudian baru baca buku lagi 10 menit, bunyi lagi, kali ini ada email! Kamu balas email, lalu lanjutkan membaca. Bunyi lagi, ada mention Twitter! Kamu baca mention, kamu balas. Tidak terasa 1 jam lewat sudah dan kamu baru baca 2 halaman buku. Jika kamu mengalami seperti ini, kamu mutlak memerlukan METODE PROTEKSI
- Bagaimana menggunakan metode ini: Ini membutuhkan konsentrasi khusus! Ya, karena kita benar-benar akan membangkitkan sebuah perisai istimewa! Sekarang coba konsentrasi dan tarik tiga kali nafas dalam-dalam, bayangkan ada sebuah bola perak raksasa yang transparan. Bayangkan dengan sangat kuat, bayangkan kemudian diri kita masuk ke dalam bola raksasa itu dan jadikan bola raksasa itu sebagai perisai. Kita sedang berada dalam suatu perisai! Berpikirlah tenang dan damai. Lupakan segala macam multitasking, fokus pada pekerjaan yang ada sekarang. Jadikan perisaimu tidak tembus hal-hal lain dan bersifat elastis sehingga memantulkan kembali serbuan-serbuan yang datang. Jika kamu ingin menghadapi serbuan itu (seperti cek BBM, Twitter, atau Facebook), maka keluar dulu dari perisaimu, baru nanti masuk lagi.
- Dampaknya: Tidak dapat dipungkiri, salah satu yang paling banyak membuat kita sering menunda pekerjaan karena adanya gangguan-gangguan luar. Berkonsentrasi membentuk perisai dapat meningkatkan konsentrasi dan membuat suatu batas yang jelas, kapan kita harus fokus, atau kapan kita dalam fase istirahat sehingga dapat mengerjakan hal-hal lainnya.
3. Mulai dari yang Akhir (Metode Output)
untuk menciptakan kemenangan tiada akhir
- Latar Belakang: Orang yang memiliki tujuan yang jelas, lebih enjoy dalam mengerjakan pekerjaan mereka, ketimbang mengerjakan sesuatu yang tidak tahu apa tujuan dan manfaatnya..
- Kapan waktu yang tepat: Kadangkala, mengusir rasa malas dan menunda-nunda pekerjaan tidak semudah membalik telapak tangan. Seolah ada beban besar yang membuat kita malas bergerak, bahkan kita sampai frustasi karena kita merasa hampa dan tidak tahu harus memulai darimana dan bagaimana caranya. Jika ini masalah motivasi, maka Anda harus mempertimbangkan untuk menggunakan metode output ini.
- Bagaimana menggunakan metode ini: Ada dua cara. Pertama bayangkanlah hasil akhir dari pekerjaan yang Anda kerjakan dan dampaknya dalam kehidupan Anda. Bayangkan ketika diri Anda sukses mengerjakannya, bayangkan senyuman, ucapan selamat, atau bahkan pujian yang mengalir deras ketika Anda dapat menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik dan tepat pada waktunya. Alternatif kedua adalah bayangkanlah seandainya Anda gagal dalam menyelesaikan tugas itu, tampilkan diri Anda yang sedang dikucilkan, tidak dipercaya orang, atau kekecewaan yang ada di sekeliling Anda.
- Dampaknya: Metode OUTPUT sangat berguna untuk membakar motivasi yang redup. Metode output dapat memberikan dua alternatif, apakah segera melakukan karena membayangkan hasil terbaik, atau rasa tertekan seandainya pekerjaan itu tidak selesai
4. Lakukan dari yang Termudah (Metode EASY
POINT)
dan seringkali yang paling mudah tidak terletak
paling awal
- Latar Belakang: Dulu waktu belum terlatih mengerjakan soal ujian, saya suka mengerjakannya secara urut. Jika ada 40 soal, maka saya mengerjakan soal tersebut secara urut dari nomor 1,2,3,4,....... Hingga 40. Belakangan saya tahu bahwa itu tidak efektif.
- Kapan waktu yang tepat: Jika kamu terbiasa mengerjakan sesuatu secara urut, dan menganggap bahwa yang di awal selalu lebih mudah dari setelah-setelahnya. Sebagai contoh suatu saat Anda sedang membuat sebuah artikel atau proposal bisnis. Di satu sisi Anda memiliki banyak sekali konsep untuk bagian isi, tetapi stuck di bagian pendahuluan. Sehingga pada akhirnya Anda terlalu berfokus pada penyelesaian awal yang akhirnya membuang banyak waktu yang berharga. Di saat seperti inilah Anda memerlukan metode EASY POINT.
- Bagaimana menggunakan metode ini: Secara umum, metode ini mengajarkan kreativitas dan pemahaman bahwa otak manusia itu tidaklah se-linier naskah atau tulisan. Maka kembangkan kreativitas, dan kembangkan dari yang paling mudah. Jika suatu saat Anda melakukan ujian 40 soal, maka scan terlebih dahulu semua soal, kemudian cari mana yang paling mudah untuk dikerjakan.Intinya adalah, jika pada awal bekerja Anda tidak bisa memulai dan terhenti karena bingung untuk memulai, maka silakan serang dari yang paling mudah walaupun itu terletak pada urutan tengah.
- Dampaknya: Lakukanlah dan inspirasi akan mengalir dengan sendirinya. Metode EASY POINT sangat menekankan pada aksi, aksi, dan aksi langsung dengan mengurang delay seminim mungkin karena bingung memulai. Cara kerja otak adalah kreatif dan berbentuk radial, sehingga mulailah dari yang paling mudah. Bagian yang kosong nanti akan terisi sendiri karena di tengah jalan pasti ada inspirasi yang mengalir
5. Beri Hadiah untuk Diri Anda (Metode REWARD)
agar selalu semangat dan senang selalu
- Latar belakang: Kenapa sih masih suka menunda-nunda pekerjaan? Kenapa kita sulit untuk menunda bermain, makan-makanan favorit, atau jalan-jalan? Itu karena kita suka! Bagaimana kalau misalkan hal-hal favorit ini kita letakkan yang paling akhir dan baru dilaksanakan ketika semua pekerjaan sudah selesai?
- Kapan menggunakan metode ini: Setelah Anda berhasil menaklukkan si monster "penunda pekerjaan" ini dengan baik.
- Bagaimana menggunakan metode ini: Sederhana, jika Anda berhasil menjinakkan si monster penunda pekerjaan ini, maka berilah penghargaan kepada diri Anda. Bisa itu jalan-jalan, nonton bioskop, atau apapun yang Anda suka! Tetapi janga sampai terlena, ya! Oh iya, dan sesuaikan juga besarnya hadiah dengan besarnya pekerjaan yang Anda lakukan. Jangan memberikan hadiah kelewat besar untuk suatu pekerjaan yang kecil. Begitu pula sebaliknya, jangan memberikan hadiah kelewat kecil jika Anda berhasil mengerjakan proyek-proyek yang besar.
- Dampaknya: Metode reward, selain untuk menghargai usaha juga dapat digunakan sebagai pendorong untuk menyelesaikan tugas secepat mungkin. Semakin besar hadiah yang ditawarkan, tentu saja akan semakin cepat ingin diselesaikan. Setiap manusia itu butuh yang happy-happy kan? Maka kenapa tidak mencoba merayakan sesuatu jika memang itu pantas dirayakan?
Oke, sekarang Anda sudah mendapatkan 5 formula (yang
mudah-mudahan bermanfaat) untuk menghabisi monster "penunda
pekerjaan" ini sampai titik darah penghabisan. Semoga dapat menjadikan
Anda tidak suka lagi dengan yang namanya monster-monster ini. Jika Anda sudah
mengerti dan memahaminya, mengapa tidak mencoba untuk menerapkannya mulai
sekarang juga?
Oh, buat pembaca yang lain jika memiliki metode yang lebih
ampuh, segala masukan dan saran silakan ditulis di kotak komentar ya. Budayakan
menulis dan diskusi-diskusi sehat di dunia maya. Salam sukses! Luar biasa!
Arry Rahmawan, adalah presiden direktur Penerbit Andalusia Media Cendekia, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara dan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Pendiri de' Rahmawan Group dan Rahmawan Foundation yang bergerak dalam pengembangan pendidikan generasi muda. Untuk menghubunginya silakan kirimkan email ke arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @arry2201