19 Januari 2012 | By: Arry Rahmawan

Bagaimana Belajar Lebih Cerdas, Bukan Hanya Belajar Lebih Keras

Pernahkah Anda merasa bahwa ketika sedang mempelajari sesuatu, entah itu di sekolah, kampus, ataupun belajar mandiri, seringkali  merasa 'lupa' dengan apa yang dipelajari. Padahal baru saja Anda membaca banyak sekali buku, mendengarkan kuliah-kuliah dari dosen atau guru, tetapi kenapa ya rasanya ilmu yang masuk itu sedikit? Padahal yang disampaikan itu banyak sekali.

Belum lagi dengan mata pelajaran yang tidak kita sukai. Jangankan menguasainya, sudah belajar keras pun sepertinya tetap saja kita tidak bisa-bisa. Hingga akhirnya kita putus asa mempelajarinya. Kalau nasihat orang tua saya dulu, "kamu harus belajar RAJIN dan GIAT untuk bisa menguasai semuanya." Ya, benar. Dulu saya benar-benar belajar keras, benar-benar jadi anak yang rajin dan giat, sampai akhirnya alhamdulillah saya menjadi juara umum 3 tahun berturut-turut.

Tetapi ada satu hal yang ternyata (parahnya) tidak diajarkan oleh guru-guru sekolah saya dulu: bagaimana sih cara belajar efektif? Belajar efektif, berarti kita belajar dengan waktu yang relatif lebih singkat, dengan penguasaan materi yang jauh lebih banyak. Guru-guru hanya menyampaikan materi ini, materi itu, tetapi mereka tidak pernah mengajari BAGAIMANA cara agar setiap siswa mampu menguasainya dengan cepat, selain satu cara: Belajar keras, banyak membaca, dan mendengarkan guru dengan baik.


Yap, untuk itulah saya akan menuliskan kenapa belajar keras saja tidak cukup. Saat ini kita memasuki dunia informasi, bukan? Segala sesuatu dapat dengan mudah kita temukan dan pelajari. Berbeda dengan dulu, di mana informasi dan materi pelajaran masih terbatas. Untuk itu di zaman seperti sekarang, kita tidak hanya dituntut untuk belajar lebih keras (lama), tetapi juga seberapa 'cepat' kita menguasai pelajaran itu, yang di sini saya sebut sebagai 'belajar cerdas'.

Mengenal Piramida Pembelajaran
Wow, piramida pembelajaran? Makhluk apa itu? Hehe.. Bukan, bukan makhluk.. Piramida pembelajaran ini adalah suatu bentuk penjelasan bagaimana cara agar kita mampu menguasai materi pelajaran dengan cepat (lebih cerdas). Konsep utamanya diambil dari seorang pakar bernama Edgar Dale pada tahun 1969, yang kemudian diberikan bobot secara persen dalam penelitian-penelitian tentang efektivitas belajar belakangan ini.


Coba kita perhatikan piramida di atas. Kita dapat melihat bahwa secara garis besar, model pembelajaran itu terbagi menjadi 2: Aktif dan Pasif. Pada model pembelajaran pasif, rata-rata itulah model yang masih digunakan secara umum dalam model belajar saat ini. Membaca memberikan andil penguasaan materi 10%, mendengarkan 20%, dan melihatnya secara langsung memberikan kontribusi sebesar 30%.

Tapi coba kemudian kita lihat dalam model pembelajaran aktif, di mana ketika kita 'mengatakan' atau 'mengajarkan orang' atau 'berdiskusi', maka itu bisa memberikan 70% pemahaman terhadap materi yang dikuasai, serta jika kita 'aktif melakukan/mengaplikasikan ilmu' maka hal tersebut berkontribusi 90% terhadap pemahaman kita terhadap materi pelajaran.

Jadi, dari piramida ini kita bisa mengambil kesimpulan:

  • Belajar yang kurang efektif adalah mengandalkan membaca dan mendengarkan saja, tanpa ditindaklanjuti oleh perbuatan apapun. Jika model belajarnya seperti ini, siap-siap untuk belajar keras sekeras-kerasnya agar bisa memahami materi dengan baik.
  • Belajar yang lebih efektif adalah dengan belajar aktif, mendiskusikan hasil materi yang didapat (entah itu membaca atau mendengarkan), mengajarkannya kembali, mempresentasikan, dan juga mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Belajar seperti ini disebut dengan belajar yang lebih cerdas, lebih aktif, dan waktu yang dibutuhkan untuk memahami konsep serta materi pelajaran menjadi lebih sedikit.
Itulah kenapa kalau diri kita menjadi lebih mudah mengingat ketika 'menonton' ketimbang hanya membaca atau mendengarkan. Menonton itu lebih banyak melibatkan berbagai macam indra kita dalam menerima informasi seperti visual, auditori, dan kadang melibatkan emosi atau perasaan sehingga kita lebih mudah mengingat dan menangkap informasinya.

Jadi Apa yang Harus Kita Lakukan?
Mau belajar dalam waktu yang lebih singkat, tetapi menguasai materi yang jauh lebih banyak? Berikut ini adalah cara-cara yang bisa dicoba:
  • Belajarlah dengan Menggunakan Multimedia. Cobalah untuk memanfaatkan kecanggihan multimedia dalam memahami materi yang memang sulit untuk dipahami. Anda bisa mencoba untuk mengunjungi situs-situs video seperti Youtube di mana banyak sekali terdapat video-video edukasi yang mampu menyederhanakan suatu konsep yang rumit ketika dibaca. Selain itu cobalah browsing dengan menggunakan Google, carilah situs edukatif yang menawarkan materi pelajaran dengan menggunakan Flash, maka Anda akan menemukan jutaan sumber yang dapat diakses secara gratis.
  • Ajari Teman atau Berikan Pelatihan. Ini dulu sering saya lakukan saat masih menjadi siswa (bahkan sampai mahasiswa sekarang), agar materi pelajaran yang saya dapatkan tidak mudah hilang dan meluap begitu saja: mengajari teman. Ya, jika kita sudah menguasai suatu materi tertentu, maka membagi dan mencoba memberikan pemahaman terhadap orang lain itu semakin memperkuat pemahaman kita. Silakan dicoba, hehe... :)
  • Banyaklah Berdiskusi. Cobalah memberanikan diri untuk memulai suatu diskusi. Entah itu melemparkan pertanyaan-pertanyaan ataukah membantu menjawab dan menjelaskan suatu konsep. Berdiskusi akan memacu kreativitas kita dalam mengembangkan konsep materi sehingga pemahaman kita akan semakin berkembang melalui diskusi tersebut.
  • Menulis Artikel atau Buku. Ini nih yang kadang seringkali malas dilakukan orang. Memang sih, tidak semua orang suka menulis tetapi semua orang BISA menulis. Dengan menulis dan kemudian kita menyebarkannya kepada umum, menuntut kita untuk benar-benar mempelajari materi yang sedang kita tulis. Pengalaman saya menulis buku dan artikel-artikel di Blog Kak Arry ini juga sebagai bentuk saya 'mengikat' ilmu-ilmu yang telah saya pelajari.
  • Membentuk Kelompok Belajar dan Belajar Kelompok Secara Rutin. Memiliki kelompok belajar dapat mempercepat pemahaman kita terhadap materi karena bisa saling berbagi pemahaman. Bisa jadi diri kita cukup lama (bahkan berjam-jam) memahami materi A, sementara dengan belajar kelompok, ada teman kita yang bisa menjabarkan materi A hanya dalam waktu 10 menit! Cara yang sangat cerdas, bukan?
  • Mengaplikasikan Teori dalam Kehidupan Nyata. Ini jelas sekali sangat membantu dalam memahami materi pelajaran. Aplikasikanlah teori-teori yang dipelajari dalam kelas, dari buku, atau dari seminar-seminar dalam bentuk aplikasi kehidupan nyata. Terkadang walaupun kita sudah melakukan langkah-langkah di atas, tetapi jika kita tidak mengaplikasikan ilmu tersebut kadang kita akan lupa. Maka, biarpun sedikit, aplikasikanlah teori-teori itu dengan membentuk proyek-proyek kecil atau besar. Pengalaman saya belajar di Teknik Industri UI, ada beberapa mata kuliah yang pendekatan belajarnya seperti ini. Mendapatkan sebuah tugas besar selama satu semester yang 'memaksa' saya untuk mengaplikasikan ilmu itu dalam kehidupan nyata. Tetapi hasilnya tokcer! Saya lebih banyak mengambil pelajaran dari pengalaman, ketimbang hanya sekedar dari bahan bacaan.

Carilah Cara yang Paling Nyaman
Cara-cara di atas belum tentu cocok bagi setiap orang. Maka dari itu cobalah cari cara belajar cerdas yang paling nyaman untuk diri Anda sendiri. Jika kita belajar dengan rasa nyaman dan senang, itu dapat lebih mempercepat diri kita untuk menguasai materi. Terakhir, pesan bagi siswa atau mahasiswa yang masih terkait dengan ujian, jangan lupa juga untuk belajar dari soal-soal. Bisa dengan berlatih (ini masih tetap dilakukan untuk menguji pemahaman kita terhadap materi), atau belajar dari soal-soal yang telah lalu.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Apakah ada dari Anda yang memiliki cara-cara lain untuk belajar lebih cerdas? Silakan bagi ilmu yang bermanfaat tersebut pada kotak kometar di bawah.

Salam hebat! Salam Sukses, Mulia, dan Bahagia!


'Kak Arry' Rahmawan, adalah presiden direktur Penerbit Andalusia Media Cendekia, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara dan saat ini menjadi trainer plus motivator untuk pelajar dan mahasiswa di PT. Sinergi Fitrah 2201. Pendiri de' Rahmawan Group dan Rahmawan Foundation yang bergerak dalam pengembangan pendidikan generasi muda ini dapat dihubungi melalui email ke arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @arry2201  




Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya