13 Januari 2012 | By: Arry Rahmawan

Not-Do List: Jangan Lakukan Hal-Hal Ini !!

Untuk mengatur waktu, salah satu cara yang paling gampang adalah dengan menentukan to-do list, yaitu mendaftar pekerjaan apa saja yang harus kita lakukan. Dalam beberapa kasus, menggunakan to-do list adalah solusi yang tepat, tetapi di sisi lain bisa jadi malah membuat kita semakin tidak produktif. Saya menamakan hal-hal yang membuat tidak produktif ini menjadi Not-Do List, daftar hal yang tidak harusnya dilakukan tetapi banyak dilakukan oleh orang lain. Apa sajakah Not-Do List ini? Yuk, kita baca artikel selengkapnya!




  1. Mencoba Mengerjakan Semuanya. Ini adalah kegiatan paling umum dari seseorang yang memiliki to-do list. Semuanya harus selesai hari ini! Tetapi kenyataannya justru hanya beberapa yang selesai. Yang coba saya tekankan adalah, silakan buat daftar sepanjang apapun, tetapi berfokuslah hanya kepada 20% kegiatan yang memiliki 80% pengaruh pada hidup Anda. Jadi, jika Anda memiliki 10 daftar pekerjaan, maka cukup pilih 4 pekerjaan yang paling mempengaruhi hidup Anda. Jangan coba kerjakan semuanya, kerjakanlah 20% pekerjaan yang memiliki dampak terpenting. Kita mengenal hal ini sebagai Pareto Principle.
  2. Membalas Semua Pesan! Halo gadget mania, khususnya penggemar Social Network dan BlackBerry. Berapa kali tuh hanpdhone bunyi ting-tong, ting-tong? Berapa kali dalam sehari kita membuka facebook dan twitter dan nongkrong di sana? Stay focus! Silakan buat jadwal khusus untuk membalas pesan, tetapi jangan gunakan seluruh waktu yang Anda punya untuk membalas semua pesan, karena waktu Anda dapat terbuang menjadi sia-sia. Buatlah jadwal khusus facebook dan twitteran, atau membalas semua email dan SMS, tanpa harus menghilangkan fokus Anda untuk mengerjakan hal-hal yang lainnya.
  3. Menunda Pekerjaan. Coba lakukan hal ini dan hidup Anda akan sulit selamanya. Menunda pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan pada hari itu untuk dikerjakan di kemudian hari menjadi penanda bahwa Anda adalah seorang procastinator (penunda-nunda pekerjaan). Menunda pekerjaan adalah salah satu penyakit klasik yang menjauhkan atau menunda kesuksesan seseorang. Kerjakanlah hal-hal yang memang harus dilakukan secepat mungkin dan selagi bisa untuk menambah produktivitas kerja kita.
  4. Sasaran Hidup Tidak Jelas. Tidak memiliki rencana hidup? Buatlah perencanaan hidup Anda sebelum direncanakan orang lain, yang ujung-ujungnya membuat Anda tidak bahagia karena bukan berasal dari hati Anda sendiri. Buatlah sasaran-sasaran yang jelas yang harus dicapai, tahun ini, bulan ini, dan hari ini, maka Anda akan menjalani hidup dengan lebih bersemangat.
  5. Workaholic - Lupa Istirahat. Manusia itu makhluk biologis, kerja boleh asyik tetapi waktu istirahat juga harus diperhatikan. Bagi siswa/i yang masih belajar juga sama, biasanya mereka belajar dengan Sistem Kebut Semalam yang membuat mereka jadi tidak beristirahat dan malah tidak dapat mengerjakan ujian dengan optimal. Beristirahatlah dengan cukup, berolahraga, dan makan-makanan bergizi untuk mendapatkan manisnya hidup yang lebih besar lagi.
  6. Melakukan Hal-Hal yang Tidak Perlu. Terkadang ini bisa terjadi di kala diri kita sedang memiliki banyak waktu luang dan nikmat kesehatan. Maka, mulai saat ini ketika ada waktu luang, cobalah melakukan hal-hal yang memberikan nilai tambah baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Jangan sampai waktu luang yang ada digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak penting. Ciptakanlah sesuatu dan berkaryalah!!
  7. Boros Mengelola Uang. Satu hal yang paling mudah untuk melihat orang yang boros adalah ketika mendapatkan uang, kemudian dibelanjakan lalu ditabung. Hematlah menggunakan uang, jika mendapatkan pemasukan, ditabung terlebih dahulu, baru sisanya dibelanjakan.
Itulah 7 poin Not-Do List yang kebanyakan dari kita masih melakukannya. Semoga dapat menginspirasi kita semua agar mulai saat ini tidak terjebak untuk melakukannya demi mendapat kehidupan yang lebih baik lagi.

Salam Hebat!!



Arry Rahmawan, adalah presiden direktur Penerbit Andalusia Media Cendekia, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara dan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Pendiri de' Rahmawan Group dan Rahmawan Foundation yang bergerak dalam pengembangan pendidikan generasi muda. Untuk menghubunginya silakan kirimkan email ke arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @arry2201





Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Coretan Rahmawan sebagai sumbernya.