26 Februari 2012 | By: Arry Rahmawan

6 Hal yang Banyak Dilupakan oleh Mahasiswa

Berbicara tentang mahasiswa, maka akan ada banyak sejuta cerita indah di dalamnya. Walaupun saat ini saya masih berstatus sebagai mahasiswa, tetapi banyak sekali hal-hal yang bisa saya dapatkan. Pengalaman yang seru, unik, menarik, menantang, saya banyak dapatkan saat menjadi mahasiswa. Coretan kali ini merupakan coretan saya mengenai hal-hal yang seringkali dilupakan oleh mahasiswa. Ini saya kumpulkan dari berbagai pengalaman-pengalaman dan training-training Kak Arry untuk mahasiswa. Jadi, apa sajakah hal-hal yang banyak dilupakan oleh mahasiswa itu? Oke, silakan baca selengkapnya.


1. Soft Skill sama pentingnya dengan Hard Skill
Ini merupakan hal yang masih cukup banyak dilupakan oleh mahasiswa. Di zaman sekarang, ternyata masih ada mahasiswa yang study oriented benar-benar textbook dan hanya belajar di dalam kelas. Indeks Prestasi adalah segalanya, oleh karena itu semua waktu difokuskan untuk meraih nilai sebesar-besarnya. Kenyataannya banyak mahasiswa yang justru menjadi pribadi berkembang bukan karena hanya fokus pada hard skill (pelajaran dan ilmu-ilmu ilmiah), tetapi juga soft skillnya, seperti menguasai bagaimana berkomunikasi yang baik, menjadi pribadi santun, memiliki pola pikir yang optimis, berkarakter pantang menyerah, dan lain sebagainya. Soft skill juga perlu di asah, oleh karena itu saran Kak Arry ketika menjadi mahasiswa, cobalah ikut berorganisasi atau masuk ke sebuah club peminatan tertentu. Manfaatnya akan sangat terasa. Silakan baca Great Professional: 80% Teknis 20% Soft Skill

2. Not Education, but ACTION determining Your SUCCESS
Pendidikan yang tinggi seringkali menjadi sebuah alasan mutlak seseorang meraih sukses. Tetapi di sisi lain saya bisa membeberkan banyak sekali contoh mereka yang tidak sekolah atau putus sekolah tetapi hidupnya saat ini jauh lebih baik dari mereka yang berpendidikan tinggi sekalipun. Paradigma pendidikan adalah kunci sukses, sebenarnya perlu digeser. Pendidikan yang tinggi itu sangat penting agar kita memiliki kebijaksanaan dan pengalaman dari akumulasi pengetahuan yang luas. Namun yang lebih penting dalam menentukan sukses adalah AKSI nyata dari penerapan pengetahuan itu. Keberanian mengambil peluang, keterampilan menerapkan ilmu, keberanian untuk maju, kedisiplinan diri, attitude dan perilaku positif adalah beberapa contohnya. Education make yourself wise, and the application from it will make you success. Ketika kita memiliki gelar edukasi yang tinggi, maka tanyakan pada diri kita: apa IMPACT yang sudah kita berikan untuk dunia? what's your action?
Mungkin artikel ini bisa menambah inspirasi Anda: It's not Just About Knowledge, but Also Skill


3. Success and Happiness is Different Thing
Selama ini kita seringkali mengiyakan bahwa sebenarnya diri kita itu 'hidup untuk mempersiapkan kehidupan'. Selama ini kita sekolah, kuliah, kemudian nanti bekerja dan berkeluarga adalah salah satu contoh fase kehidupan untuk mempersiapkan hidup kita sebagai 'orang'. Terus pertanyaannya, untuk apa kita meraih dan mempersiapkan semuanya itu? Jawabannya satu: agar menjadi orang yang bahagia. Pasti itu! Kita semua bercita-cita, memiliki target, ingin sukses, ujungnya cuma satu: kebahagiaan. Tetapi yang saya pelajari dalam 6 tahun berkecimpung di dunia training adalah, kebahagiaan itu berasal dari dalam diri kita. Mereka yang kebahagiaannya tergantung dari hal luar (eksternal) memiliki kebahagiaan semu dan rapuh. Maka saya selalu berpesan, sukses dan bahagia itu berbeda namun menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan. Kita bisa memulai kebahagiaan kita dari sekarang, salah satunya dengan memilih jurusan dan karir yang sesuai dengan kehendak kita untuk menghasilkan sukses yang lebih besar.

4. Diri kita adalah pribadi yang kaya akan fitur
Banyak sekali mahasiswa yang lupa bahwa dirinya itu kaya akan fitur. Maksudnya? Ibarat seperti handphone yang diciptakan dengan fitur canggih dan terbaru, tetapi kita hanya menggunakannya untuk SMS dan telepon yang konon fitur itu juga dimiliki oleh handphone-handphone yang jadul. Contohnya adalah, ketika kita sudah masuk dalam aktivitas kuliah, kita seringkali merasa tidak bisa melakukan banyak hal jika orientasi Anda hanya kuliah saja, apalagi yang hanya sesuai dengan program studi. Oleh karena itu, untuk mengasah fitur Anda yang lain, cobalah lakukan hal-hal lain pula di luar aktivitas penjurusan tempat Anda kuliah.
Anda bisa membaca artikel saya lainnya terkait hal ini di Marilah Kita Meraih Kemenangan

5. Pebisnis Mahasiswa itu Banyak Memiliki Keuntungan
Salah satu hal yang paling sering dilupakan oleh mahasiswa adalah menjadi pebisnis saat menjadi mahasiswa itu memiliki banyak sekali keuntungan. Pandangan sekarang ini lebih cenderung bahwa bisnis hanya akan 'mengganggu' jadwal belajar dan aktivitas kuliah. Padahal, memiliki bisnis di saat masih menjadi mahasiswa itu merupakan saat yang tepat untuk melatih insting bisnis dan wirausaha. Saat masih menjadi mahasiswa, kita memiliki banyak akses kepada orang penting dan berpengaruh, selain itu hidup kita (rata-rata) masih ditanggung orang tua, jadi jika gagal masih ada backup. Saat kita menjadi mahasiswa juga banyak sekali entrepreneurship club yang bisa kita ikuti sebagai tambahan belajar soft skill yang tidak didapatkan di kelas-kelas. Saya berani dicubit, pasti kelas Anda tidak mengajarkan bagaimana cara membangun jaringan, bagaimana mempengaruhi orang, bagaimana bernegosiasi yang baik hingga berhasil 100%, dan lain-lain. Mungkin memang tidak semuanya perlu, tetapi dengan menjadi pengusaha muda, banyak hal yang bisa kita dapatkan yang tidak akan didapatkan oleh mahasiswa lain.
Rekomendasi artikel Kak Arry yang berkaitan buat dibaca:
Ingin memulai bisnis? Perhatikan Hal Berikut Ini
Bagaimana Menjadi Studentpreneur yang Terus Tumbuh dan Berkembang

6. Great Result Comes from Great Work. Great Work Comes from Doing Your Passion
Oke. Ini merupakan salah satu poin yang paling penting. Kebanyakan pandangan sekarang kan kita kuliah itu untuk mencari kerja, bukan? Sehingga berlakulah sebuah rumus dari dulu hingga sekarang: cari jurusan yang memiliki prospek kerja paling besar, cari jurusan favorit, dari universitas favorit. Suka nggak suka, masuklah ke situ! Alhamdulillahnya saya yang memiliki minat tinggi di bidang consulting dan business improvement merasa sangat tepat masuk teknik Industri UI. Bagaimana dengan yang lain? Mungkin ada yang tidak seberuntung saya. Mereka sebenarnya memiliki minat di satu hal, tetapi karena menurut orang lain minat itu tidak 'menjual' dan bakalan susah mendapat pekerjaan, jadi mereka mengorbankan minat mereka untuk mencapai sukses. Nah, berdasarkan pengalaman saya juga di dunia business consulting, mereka para profesional yang hebat itu adalah mereka yang bekerja sesuai dengan passion. Apapun passion mereka. Ketika mereka bekerja karena mereka suka dan cinta, maka akan ada getaran kreativitas terus-menerus yang akan menghasilkan karya baru. Mereka yang seperti ini tidak akan pernah mati dan terus tumbuh. Bukan mereka yang mencari kerja, tetapi justru pekerjaan yang mencari mereka dan bahkan mereka bisa membuka lapangan pekerjaan untuk yang lain. Berbeda dengan yang mengorbankan passion mereka. Mungkin dalam satu waktu mereka bisa mencapai suatu titik capaian tertentu, tetapi setelah itu mereka akan kesulitan berkembang karena melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. So, care about your passion right now!


Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia,  Direktur Penerbit Granada, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara, motivator, dan konsultan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @arry2201
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya