11 Februari 2012 | By: Arry Rahmawan

Ingin Memulai Bisnis? Perhatikan 5 Hal Berikut Ini


Apakah Anda termasuk dari sedikit orang yang memutuskan untuk memulai sebuah bisnis? Kemudian mungkin Anda akan bertanya, 'darimana saya harus memulai? Saya belum pernah membuka usaha/bisnis sebelumnya!'. Kalau dituruti kita pasti memiliki berjuta-juta alasan untuk membatalkan niat membuka bisnis. Mulai dari alasan masih menjadi mahasiswa, masih kuliah, masih sekolah, belum punya modal, tidak punya jaringan, dan belum punya pengalaman.

Saya pernah belajar dari mas Andinata, seorang pengusaha sekaligus teman saya, kalau kita berbicara bisnis yang penting adalah MULAI DULU. Betul perencanaan itu penting, tetapi kita akan banyak sekali belajar bisnis itu dari PENGALAMAN. Maka bagi mereka yang berkata belum pengalaman dalam berbisnis, justru seharusnya menjadi alasan kuat untuk memulai bisnis secepat mungkin. Pengalaman akan didapatkan ketika kita memang memberanikan diri terjun langsung ke ranah bisnis.

Maka dalam kesempatan kali ini Kak Arry ingin berbagi kepada teman-teman dan pembaca semuanya yang ingin memulai bisnisnya sendiri. Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam membuka sebuah bisnis baru agar bisnis yang dijalankan bisa survive dan berkembang. Penasaran apa saja kelima hal tersebut? Silakan klik untuk membaca artikel ini selengkapnya!


"Orang yang bijaksana adalah mereka yang tidak mengulangi kesalahan yang sama di mana kebanyakan orang mengulanginya secara terus-menerus" - Baltasar Gracian

Pengalaman Pribadi
Sebelumnya perlu saya garisbawahi bahwa ini berdasarkan pengalaman pribadi, dan juga hasil belajar dari pengusaha-pengusaha yang telah sukses. Kak Arry sendiri memulai bisnis semenjak SD, pada waktu itu senang jualan stiker dan tazoz. Kak Arry beli di suatu toko seharga Rp50 kemudian Kak Arry jual seharga Rp200. Pada waktu itu hanya senang-senang saja, tidak terpikir bahwa itu bisnis.

Secara ringkas, awal mula bisnis saya yang sebenarnya ketika sekolah di SMA Negeri 1 Bogor. Pada waktu itu saya membuka jasa konsultasi komputer dan pembuatan website. 3 bulan menunjukkan perkembangan, tetapi akhirnya harus gulung tikar. Waktu itu tahun 2008 karena kesibukan akademik dan organisasi. Tidak kapok, saya kembali membuka jasa desain logo untuk kepanitiaan atau perusahaan. Berjalan 6 bulan, tetapi akhirnya gulung tikar lagi karena saya harus ujian nasional. Tahun 2009 - 2010 saya tidak membuka bisnis apapun.

Walaupun tidak membuka bisnis, tetapi kemudian saya sering diundang menjadi trainer dan motivator (secara personal) dan dibayar cukup tinggi layaknya seorang profesional. Padahal waktu itu cukup diberi uang Rp100-200 ribu saja sudah cukup. Sampai akhirnya kuliah di T.Industri UI membuka pemikiran saya untuk selalu memulai bisnis yang benar-benar profesional. Segala macam teori terkait bisnis, manajemen, keteknikan, dan industri modern saya pelajari. Sampai akhirnya, alhamdulillah pada tahun 2011 lalu:

  1. Saya menggagas 2 perusahaan penerbitan buku. Andalusia Pustaka Cendekia dan Granada Pustaka Cendekia untuk self-publishing. 2 Buku sudah diterbitkan dalam 2 bulan dan sudah mendapatkan omzet yang sangat baik, masih ada hingga saat ini, eksis dan terus berkembang.
  2. Januari 2011, metode training CerdasMulia yang saya gagas sejak 2007 akhirnya di publish secara eksklusif oleh CerdasMulia Training, di bawah manajemen Permata CerdasMulia Indonesia yang merupakan merger dari SEL-C dan SL!DEA Media Consulting. Alhamdulillah sekarang masih eksis, mengenai omzet dapat digambarkan jika dalam sehari kami mendapat 3 - 5 juta rupiah dari seminar/training selama 3 - 5 jam di mana yang rata-rata dalam seminggu ada 4 kali training, kira-kira bisa dihitung berapa omzet per bulannya.
Di saat yang sama saya mendapatkan sebuah mandat dari ketua UKM pengembangan entrepreneurship di Universitas Indonesia, CEDS UI yang kemudian diamanahkan sebagai wakil ketua CEDS periode 2012/2013. Tentu, memang masih banyak hal yang harus diperbaiki di sana/sini dari perusahaan yang saya bina. Tapi ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan ketika kita ingin memulali sebuah bisnis baru.

5 Prinsip Memulai Bisnis
Ada 5 prinsip yang harus diperhatikan untuk memulai bisnis kita sendiri. Tujuannya tentu saja agar bisnis kita bisa bertahan, menguntungkan, dan mampu memberikan manfaat bagi banyak orang. Kelima prinsip itu adalah:
  1. Start Based on Your Passion. Entah sudah berapa kali saya menyebut kata passion dalam setiap seminar yang saya bawa tetapi intinya mulailah bisnis dari apa yang kita senangi. Saya memulai bisnis itu karena saya senang dua hal: mengajar/berbicara di depan publik dan menulis.  Orang yang tidak memulai bisnis dari passion hanya akan ikut-ikutan tren dan memiliki umur bisnis yang pendek. Memulai dari passion juga menguntungkan karena dapat mempertahankan antusiasme karena kita dibayar mahal karena melakukan sesuatu yang kita cintai. Asyik bukan?

  2. Build Up Your Creativity. Setelah ketemu passion, selanjutnya adalah memberikan sentuhan kreativitas di dalamnya. Jangan pernah takut memunculkan ide. Jika (misalnya) Anda berniat bisnis minuman teh kemudian melihat sudah banyak kompetitor yang lebih kuat, mungkin Anda bisa menambahkan sesuatu yang belum pernah ada - teh yoghurt - misalnya? Tapi Anda juga harus ingat untuk melihat pangsa pasar yang dituju. Inti yang ingin saya sampaikan adalah jika Anda mampu menampilkan sesuatu yang berbeda dari yang lain pada awal mula bisnis Anda, maka Anda akan mudah berinovasi di kemudian hari. Pada era konsep sekarang ini, inovasi adalah harga mati yang harus dimiliki setiap orang yang memulai bisnis. Mereka yang telat berubah karena merespon perubahan zaman, maka akan mati. Kodak dan Nokia adalah dua perusahaan besar korban terlambatnya adopsi konsep inovatif.

  3. Stay Focus! Sebagai pebisnis pemula, apalagi yang kreatif, pasti kita memiliki sejuta ide yang bisa diterapkan untuk memulai bisnis baru. Misalkan kasus teh tadi. Bisa jadi ada teh rasa buah, teh yoghurt, teh susu, teh cendol, dan beragam ide kreatif lain. Maka bisa jadi poin ketiga ini adalah yang terpenting: Fokus dan kembangkan satu bisnis dulu! Saya pernah mengalami hal ini, ketika itu saya sedang kuliah, punya ide membuka perusahaan IT, lembaga training, perusahaan penerbitan, dan perusahaan konsultasi media. Bangunlah satu per satu. Saya memulainya dari penerbitan dulu. Sampai akhirnya saya memiliki sebuah sistem dan tim yang sudah bisa berjalan sendirinya di penerbitan itu. Akhirnya saya membuka CerdasMulia Training bersama 3 rekan expert saya di bidang training walaupun mereka tidak terlibat di manajemen karena kesibukan mereka.

  4. Make a System and Leave It Alone! Fokuslah sampai akhirnya Anda bisa membuat sebuah sistem di dalam bisnis Anda. Tidak perlu Anda yang mengerjakan semuanya sendirian! Carilah teman, kerabat, sahabat yang terpercaya dan bisa diajak kerjasama. Buatlah sebuah sistem, SOP, dan semacamnya agar bisnis Anda bisa berjalan tanpa Anda harus terlibat penuh di dalamnya. Sebagai contoh di bidang penerbitan saya hanya mengurus bagian editorial dari naskah. Mulai dari penerimaan, naik cetak, percetakan, keuangan, penjilidan, bungkus dan packing semua diatur oleh tim. Jika bisnis Anda sudah bisa berjalan otomatis dan hanya perlu pengawasan sekali-sekali, barulah dipersilakan membuka unit bisnis yang baru. Ingat, fokus dan ciptakan sistem!

  5. The Power of Silaturahim. Ada yang bilang silaturahmi, silaturahim, atau koneksi alias jaringan. Yap, jika Anda ingin memulai bisnis baru, pastikan untuk selalu berani menambah kenalan baru terutama mereka yang memiliki bisnis yang sama dengan Anda. Anda bisa saling bertukar pengalaman, menghindari kesalahan yang sama, mendapatkan tips untuk mengakselerasi perkembangan bisnis Anda, dan lain sebagainya. Tidak perlu ragu untuk bergabung di komunitas pengusaha, milis, atau ikut seminar dan lainnya. Ingat bahwa silaturahim dapat memperpanjang usia dan menambah rezeki. Usia Anda panjang karena mampu belajar dari pengalaman orang banyak, dan rezeki Anda bertambah karena banyaknya akses yang siap membantu Anda.
Inilah 5 prinsip yang menurut saya penting bagi mereka yang ingin memulai bisnisnya. Tentu saja untuk senantiasa tidak lupa berdoa agar kita selalu ingat bahwa kita semua menjadi pengusaha karena ingin menjadi rahmat bagi seluruh alam. Menjadi pengusaha yang dapat memberikan manfaat bagi orang banyak, yang dicintai dan mencintai bangsa dan agamanya. Semoga bermanfaat.

Salam sukses! Salam CerdasMulia!



Arry Rahmawan, adalah presiden direktur Penerbit Andalusia Media Cendekia, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara dan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Pendiri de' Rahmawan Group dan Rahmawan Foundation yang bergerak dalam pengembangan pendidikan generasi muda. Untuk menghubunginya silakan kirimkan email ke arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @arry2201