26 April 2012 | By: Arry Rahmawan

Aku Cinta Ibu karena Allah

Catatan Kepala: “Delisa cinta ummi (ibu) karena Allah.” ― Tere LiyeHafalan Shalat 


Entah kenapa hari ini saya teringat dengan ibu di rumah. Hehe, namanya juga mahasiswa yang jauh dari keluarga, ya. Rasanya waktu bersama keluarga menjadi sesuatu yang sangat mahal. Terutama waktu bersama ibu dan ayah. Teringat wajahnya yang menyambut hangat saat kita pulang, dan teringat juga wajah beratnya melepas kita yang ingin berangkat kuliah lagi dan tidak bertemu dalam jangka waktu yang lama.


Saya jadi teringat dengan kisah di novel "Hafalan Shalat Delisa". Sebuah kisah yang membuat kita sebagai pembacanya terenyuh dan menjadi sangat bersyukur akan hidup kita, terutama kebersamaan bersama keluarga. Bayangkan, di saat usia yang masih belia, seorang anak kecil harus menerima kenyataan untuk kehilangan anggota keluarganya yang terserang dengan bencana Tsunami di Aceh.

Ada satu petikan yang sangat menarik, yaitu "Delisa cinta ummi karena Allah." Sahabat, pertanyaannya kemudian, seberapa besar rasa cinta dan kasih sayang yang sudah kita berikan kepada orang tua, khususnya kepada ibu kita? Pernahkah kita memikirkan bagaimana ya kondisi ibu kita, di tengah-tengah kesibukan kita sebagai mahasiswa, pelajar, atau mungkin di tengah tumpukan pekerjaan kita, padahal di saat yang sama ibu kita selalu mendoakan kita di shalat wajib dan sunnahnya. Berharap keselamatan dan kebaikan untuk anak-anaknya, tetapi bagaimana dengan kita - sang anak?

Maka dari itu sangat wajar jika ibu memiliki keududukan yang tinggi di mata Allah.

Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua. (HR. Al Hakim)

Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih)

Maka sahabat, bersyukurlah bagi sahabat semua yang saat ini masih memiliki banyak sekali waktu untuk bercengkerama dan berjumpa dengan ibu. Saya tidak habis pikir kenapa malah banyak sekali mereka yang justru merasa 'malu' dan tidak nyaman jika dekat dengan ibu mereka sendiri dibandingkan dengan teman-teman mereka. Padahal, tidak ada manusia mana pun yang kasih sayangnya lebih besar daripada ibu, kan? Sayangilah ibu selagi masih banyak waktu untuk menyayanginya.

Bagi yang saat ini berpisah jauh dengan ibunya (termasuk saya), yuk kita jalin komunikasi yang baik, senangkan hati orang tua kita dengan kabar-kabar yang menyenangkan, serta selalu kita doakan dalam shalat kita. Saya sendiri yang saat ini mendapat banyak tawaran seminar dan training, mengerjakan tugas kuliah, serta menjalankan organisasi dan perusahaan saat ini jadi cukup jarang pulang dan bertemu ibu. Semoga ibu selalu dalam lindungan Allah. :)

Bagi sahabatku yang ibunya sudah tiada, maka tidak ada salahnya untuk tidak lupa mendoakannya dalam setiap shalat kita. Ingat bahwa salah satu pahala yang tidak terputus adalah doa anak yang shaleh, dan semoga itu bisa membuat orang tua kita bahagia di akhirat dan diberikan kesempatan untuk bertemu kita kelak.

Jadi, sahabat... Apa bentuk rasa cinta kepada ibu yang bisa kita berikan? Sudikah kita jika memeluknya, menciumnya, atau memberikan sms-sms ucapan sayang dan cinta? ataukah kita malu untuk melakukan semuanya? Hanya sahabat yang tahu, tetapi dengan berakhirnya artikel ini saya mau bilang bahwa, "aku mencintai ibu karena Allah. Semoga anakmu ini mampu meneruskan mimpi, perjuangan, dan cita-citamu untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam sesuai dengan nama yang kau berikan (rahmawan - laki-laki yang menyebarkan rahmat). I love you, Mom. :), You're my everything."

Silakan sampaikan apa yang ingin sahabat lakukan untuk ibu di kotak komentar. Salam CerdasMulia! :)

Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia,  Direktur Penerbit Granada, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara, motivator, dan konsultan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @ArryRahmawan

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya