23 April 2012 | By: Arry Rahmawan

Mengapa Bisnis Tanpa Modal Harus Ditinggalkan

Catatan Kepala: Banyak sekali kita temui tips-tips dan cara-cara bagaimana membangun bisnis tanpa modal. Kenyataannya (menurut saya), tidak pernah ada bisnis yang dibangun tanpa mengeluarkan modal.

Pernahkah sahabat mencari-cari informasi mengenai bagaimana membangun bisnis tanpa modal. Mungkin sahabat terkesan tidak percaya dan menganggap saya agak sedikit radikal, tetapi sebenarnya memang tidak ada yang namanya bisnis tanpa modal.


Masalah Pola Pikir
Tahukah sahabat, bahwa sesungguhnya kita seringkali terkungkung dengan virus 'tetapi, tetapi, dan tetapi' ketika ingin membangun sebuah bisnis? Misalnya kita ingin sekali berkecimpung di dunia wirausaha, tetapi kemudian suara itu datang begitu saja, "tetapi bagaimana seandainya bisnis saya gagal?", "tetapi saya tidak punya uang," , "tetapi saya tidak memiliki modal", yang akhirnya hal tersebut membawa kita pada keputusan yang membuat kita TIDAK JADI untuk bergelut di dunia wirausaha itu.

Lantas kemudian muncullah ide, bagaimana untuk membangun sebuah bisnis tanpa modal? Dicarilah kemudian segala informasi tentang membangun bisnis tanpa modal. Sebagai contoh, bisnis tanpa modal yang paling sederhana adalah makelar. Saya punya produk, sementara Anda tahu ada orang yang membutuhkan produk saya kemudian Anda pertemukan saya dengan orang tersebut. Terjadilah transaksi, dan Anda mendapatkan fee sebesar 30% dari total nilai transaksi.

Benarkah tanpa modal? Tidak juga. Anda membutuhkan kreativitas, riset pasar, dan pastinya biaya transportasi untuk mencari prospek, bukan?

Gantilah Fokus dengan Bisnis Bermodal
High risk, high return. Low risk, low return. Mereka yang berfokus untuk mencari bisnis tanpa modal, biasanya takut dan cari aman dalam bisnis. Bisnis tanpa modal menjadi sebuah alasan bahwa memang mungkin untuk membangun bisnis tanpa perlu harus 'susah payah' mencari modal. Padahal, tanpa sadar kita sudah menggunakan dan mengeluarkan banyak modal! Anda menggunakan komputer, buku Anda, uang untuk konsumsi, transportasi, teknologi, dan lain sebagainya tanpa sadar ternyata keluar sebagai modal Anda.

Jadi, adakah bisnis tanpa modal itu? Tidak ada.

Lantas modal apa yang paling besar? Diri Anda. Di dalam diri inilah tercipta berbagai macam potensi dan pikiran-pikiran yang akan menentukan sebuah bisnis berkembang atau tidak. Kreativitas dan mindset, merupakan aset dan modal paling utama dalam membangun bisnis. Berawal dari keduanya, maka kita bisa menarik modal-modal usaha yang lain. Hal terpenting, semua itu harus diikuti pula dengan ACTION.

Jadi, sebelum masuk ke dunia bisnis, persiapkan diri Anda bahwa sesungguhnya semua usaha itu perlu modal, bahkan hingga sebuah bisnis yang dikatakan tidak bermodal sekalipun! Jadi, apa bisnis yang ingin Anda ciptakan?

Semoga bermanfaat ya, salam CerdasMulia! :)

Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia,  Direktur Penerbit Granada, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara, motivator, dan konsultan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @ArryRahmawan

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya