1 April 2012 | By: Arry Rahmawan

Skill and Tips for Self Coaching


Memiliki coach khusus untuk pengembangan diri memang penting, tetapi kebanyakan orang tidak memiliki mentor atau sanggup membayar seorang coach agar bisa menjadi pembimbing untuk terus melakukan pengembangan diri. Walaupun sangat mungkin mendapatkan seorang coach sebagai pelatih dan mentor secara mudah dan gratis, tetapi mungkin ada juga sahabat yang lebih suka dengan metode self coaching, bukan?

Saya sendiri sebenarnya punya banyak sekali mentor dan coach untuk pengembangan diri, tetapi menurut saya self coaching itu penting. Self Coaching dapat membuat kita lebih mandiri dalam mengembangkan diri kita menuju ke arah yang lebih baik. Lantas, bagaimana cara melakukan self coaching yang baik?


1. Membuat Target dan Tujuan yang Jelas dan Positif
Langkah awal yang bisa dilakukan untuk memulai self coaching yang baik adalah dengan membuat target-target yang jelas dan positif untuk dicapai. Target-target ini dibuat jelas dan spesifik agar tidak terlalu melebar dan kita tahu ke mana akan menuju. Berikanlah batas waktu, agar kita tahu kapan mencapainya. Lakukan evaluasi bulanan, pekanan, bahkan harian agar kita selalu dapat belajar untuk mewujudkan target yang lebih baik.

2. FOCUS. You Have Limited Time
Orang bilang multitasking itu bagus dan berarti Anda serba bisa. Di satu sisi itu benar, tetapi di sisi lain tidak semua orang bisa multitasking dan tidak semuanya harus dilakukan sekaligus. Anda harus menentukan di mana Anda akan fokus untuk mengembangkan diri Anda, kemudian kembangkan dan fokuslah di sana. Fokus ini menjadi sangat penting mengingat sumber daya yang kita miliki sangat terbatas. Paling jelas terlihat adalah sumber daya waktu. Sinar matahari yang dikumpulkan di satu titik dapat memiliki panas berkali lipat bahan sampai 'membakar', itulah kekuatan fokus

3. Ambil Segala Kesempatan untuk Mengembangkan Diri
Self Coaching yang baik akan sangat bergantung dari bagaimana Anda mengambil setiap kesempatan yang ada untuk mengembangkan diri. Bisa mengikuti berbagai seminar, pelatihan, membaca buku, mengikuti ceramah, atau kegiatan yang sesuai dengan bidang yang Anda tekuni (atau fokuskan) untuk dikembangkan. Ambillah segala kesempatan yang ada. Biaya? Tidak perlu khawatir, banyak sekali sumber-sumber yang bisa Anda gunakan dengan gratis.

4. Play to Your Strength, Find Your Passion
Saya selalu terngiang-ngiang dengan selentingan, "Pekerjaan yang paling asyik di dunia adalah dibayar mahal dengan melakukan pekerjaan yang kita cintai". Itu selalu saya ingat dan saya coba terapkan. Salah satu yang paling mudah adalah 'memperkuat kekuatan' kita. Kadang, banyak orang mencoba menipu dirinya sendiri dengan mencoba mengembangkan kemampuan yang dianggap keren oleh orang lain. Hal yang paling mudah dilihat adalah seorang jago melukis yang dianggap bodoh karena tidak bisa menyelesaikan soal fisika, tetapi tidak berlaku sebaliknya. Kenyataannya, memperkuat apa kekuatan kita akan menumbuhkan kecintaan terhadap apa yang kita lakukan. Jika kita melakukan sesuatu atas dasar senang dan cinta, maka tidak ada penghalang untuk membuat kita terus-menerus mengembangkan diri.

Demikianlah 4 tips ringkas bagaimana melakukan self coaching agar selalu konsisten mengembangkan diri. Apakah ini berarti tidak perlu memiliki coach atau mentor? Justru hal itu perlu sekali. Memiliki coach dan mentor sangat penting sebagai pembimbing dan mengakselerasi diri dengan jauh lebih baik lagi. Tetapi self coaching tetap harus dimiliki agar kita selalu bisa mengembangkan diri kita secara mandiri.

Semoga bermanfaat, salam CerdasMulia! :)



Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia,  Direktur Penerbit Granada, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara, motivator, dan konsultan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @ArryRahmawan

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya