23 Maret 2012 | By: Arry Rahmawan

Logika Mendapatkan Rumah Mewah


"Ry, kalau kamu punya sedikit modal dan ingin memiliki rumah mewah, apa yang bisa kamu lakukan saat itu?"

Pertanyaan ini saya dapatkan dari salah satu mentor saya, seorang pengusaha sukses yang saya kagumi. Beberapa teman saya juga ditantang dengan pertanyaan seperti itu.

Mendapatkan sebuah rumah mewah? Bagaimana mungkin? Apalagi dengan modal terbatas?

Kalau yang bertanya bukan mentor saya langsung mungkin saya tidak percaya. Karena hal ini sudah dia buktikan sendiri. Berangkat dari kondisi nol, dia akhirnya bisa memiliki rumah yang bagus, mobil, kantor, bahkan gedung dan ruko miliknya sendiri. Satu per satu kami mulai menjawab pertanyaannya.


"Kerja keras."
"Menabung."
"Investasi."
"Pergi ke Kantor Pemasarannya."
Mentor saya hanya senyum ke kami satu per satu. Mungkin sedikit tertawa kecil melihat kami yang masih muda dan lugu-lugu ini.

"Semua yang kalian sebutkan itu benar. Tetapi kenyataannya tidak ada yang bisa memaksa kalian untuk memiliki rumah tersebut."
Kami berpikir sejenak. Memang benar. Tidak ada yang memaksa kami untuk harus memiliki rumah tersebut, bukan? Kalau seandainya memang saya sudah kerja keras atau investasi saya berhasil, saya tidak harus membeli rumah itu. Tiba-tiba saya nyeletuk,

"Berarti yang kakak maksud pasti bayar DP kan? Uang muka!"
Mentor saya senyum dan membenarkan jawaban saya. Ya, uang muka! Mentor saya pernah bercerita untuk membeli sebuah ruko seharga 800 juta, dia datang ke tempat pemasaran, membayar DP sebesar Rp5 juta, dan sisanya mencicil! There is no way out!

Lantas yang sisa Rp795 juta itu bagaimana?

Mentor saya hanya senyum lagi dan cerita dari pengalamannya dia mendapatkan proyek 1,5 milyar dengan bermodalkan doa dan mempererat tali silaturrahmi dengan kerabatnya. Entah kebetulan atau bukan, dalam doanya dia meminta dikuatkan dan dimudahkan mencari uang sisanya, sambil berkunjung dan bersilaturrahim, gigih dalam membuat proposal dana, sampai akhirnya ruko itu bisa ditebus.

Dari sepenggal diskusi di atas kita dapat mengambil banyak sekali pelajaran. Ada 2 poin yang bisa saya simpulkan, dan pastinya banyak poin-poin lain yang bisa pembaca simpulkan juga.

1. Untuk Mendapatkan Apa yang Kita Inginkan, ada Pengorbanan Awal dan Keberanian untuk Mendapatkannya
Seperti kisah mendapatkan rumah mewah di atas. Memberikan DP berarti ada suatu kebulatan tekad untuk mendapatkannya, memaksa kita mencari jalan keluar, dan kemudian mendapatkannya.

2. Ada 3 Unsur Usaha untuk Mendapatkan Sesuatu: Bekerja Cerdas, Silaturrahmi, dan Berdoa
Gabungan 3 unsur ini, percaya atau tidak dapat menjadi sinergi dahsyat dari upaya kita dalam mewujudkan sesuatu. Energi dan antusiasme saat bekerja, berpikir positif, dengan didukung kerabat dekat dalam jalinan silaturahmi dan juga doa yang positif. Ada satu pesan lagi yang dipesankan mentor saya yang lain, "Bisnis yang paling aman dan menguntungkan adalah saat kita berbisnis dengan Tuhan.". Tentu saja itu teletak pada niat dan bisnis yang dilakukan harus sejalan dengan kebenaran menurut persepsi Tuhan.

Semoga artikel ringan ini dapat menjadi inspirasi di Jumat sore ini untuk pembaca. Bagaimana menurut Anda? Pelajaran apalagi yang bisa diambil dari kisah hikmah di atas?

Semoga bermanfaat, salam CerdasMulia! :D


Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia,  Direktur Penerbit Granada, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara, motivator, dan konsultan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @ArryRahmawan

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya