8 Maret 2012 | By: Arry Rahmawan

Learn from 3 Idiots


Anda sudah pernah menonton film 3 Idiots? Kalau belum, saya akan menceritakan sedikit review dari film ini. Inti cerita dari film ini adalah menceritakan kisah 3 orang sahabat yang sedang berkuliah di ICE (Imperial College of Engineering), di mana saat itu merupakan institut ilmu teknik yang paling terkemuka. Kisah dimulai saat Rancho, sebagai mahasiswa baru bersama dengan 2 orang sahabatnya membuka pemikiran bahwa sesunggunya kuliah bukanlah sekedar mencari IPK. Kuliah adalah pemahaman akan ilmu sesuai dengan minat dan potensi. Kampus bukanlah sarana untuk mencetak tenaga-tenaga robot yang dibutuhkan oleh perusahaan. Bukan, tetapi kampus adalah sebuah tempat mulia untuk memberikan pemahaman kepada manusia betapa luasnya lautan ilmu yang dapat diterpkan untuk membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik lagi.



Intinya, film ini menampilkan secara gamblang sebuah paradigma yang memang seharusnya dilihat di dunia pendidikan saat ini. Ketika kampus saling berlomba-lomba untuk mencetak tenaga-tenaga kerja dan berlomba untuk meningkatkan peringkat akademik dan tingkat kompetitif, maka nilai-nilai seperti pemahaman akan ilmu, pembinaan moral, pembinaan keagamaan, soft-skill, kemampuan untuk bersaing juga turut serta harus dikembangkan dalam kurikulum pengajaran.

Seringkali sebuah institusi pendidikan menyamaratakan potensi peserta didik dengan melakukan penilaina apabila sesorang tidak dapat mengikuti dengan baik mata pelajaran tertentu maka orang tersebut bodoh. Padahal sebenarnya tidak seperti itu karena sesungguhnya manusia memiliki potensi yang berbeda-beda dan unik. Apa yang ditunjukkan oleh seorang Rancho dalam film 3 idiots ini, sungguh hal yang sangat menarik menurut saya.

1. Orang yang cerdas bukanlah orang yang cuma mampu menghafal hal-hal kompleks yang ada di buku-buku teks, namum orang yang cerdas adalah orang yang paham dan  mampu menyederhanakan persoalan yang rumit sehingga lebih mudah dipahami dan diaplikasikan (khususnya di bidang engineering).

2. Ikuti kata hati dan potensi diri untuk mengembagkan diri. Pilihlah pekerjaan atau profesi yang memang senang dan antusias untuk dikerjakan. Terimalah masukan orang lain, namun pendapat orang lain bukan berarti itulah yang terbaik buat kita. Apabila kita misalkan memiliki minat, bakat, dan potensi di bidang sastra, maka jangab pernah masuk jurusan kedokteran. Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa kedokteran lebih bergengsi  tetapi apabila tidak sesuai dengan potensi dan bakat maka hal tersebut menjadi sia-sia.

3. Tetaplah rendah hati dan selalu rendah hati. Pandanglah selalu diri kita sebagai orang yang butuh belajar dan belajar. Semua hal yang ada di diri kita ini hanyalah titpan Tuhan. Sehingga sekarang yang dipikirkan adalah bukan hanya bagaimana membuat diri kita sejahtera, tetapi juga menggunakan anugerah Tuhan ini untuk memberikan kontribusi dan manfaat kepada banyak orang.

4. Kampus dan sekolah bukanlah pabrik untuk robot-robot yang akan digunakan sebagai tenaga kerja, tetapi sebenarnya digunakan untuk menuntut dan memahami ilmu untuk memajukan potensi dan bakat manusia agar bisa meningkatkan harkat dan martabat bangsanya.

Intinya dari saya, walaupun film ini bukanlah film yang sempurna tetapi banyak sekali nilai-nilai yang mampu membuka paradigma kita sebagai seorang yang pernah mengenyam pendidikan di Indonesia. Sekolah dan kuliah bukan hanya sekedar nilai dan IPK. Tetapi bagaimana cara untuk memahami dan menjadikan diri kita lebih maju untuk dapat memajukan bangsa Indonesia. Nah, coba deh untuk meluangkan sebentar menyaksikan film ini, terutama bagi mahasiswa engineering seperti saya, siapa tahu mendapatkan inspirasi untuk terus semangat dalam menjalankan hidup ini.

Bagaimana menurut Anda tentang film ini? ^^


Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia,  Direktur Penerbit Granada, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara, motivator, dan konsultan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @ArryRahmawan

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya